Bisnis jasa titip berawal dari kebiasaan sebagian orang untuk menitip dibelikan barang ketika ada teman yang hendak bepergian ke luar negeri. Alasannya, karena harganya jauh lebih murah dibandingkan dengan membeli di Indonesia. Karena peminatnya semakin banyak, kebiasaan ini pun kemudian berkembang menjadi ladang bisnis. Tidak hanya barang produksi luar negeri, tapi juga dalam negeri. Tidak hanya brand terkenal berharga mahal, tapi juga produk lokal atau barang berdiskon besar. Bahkan, event pameran seperti obral buku besar-besaran seperti Big Bad Wolf Books pun bisa dijadikan kesempatan untuk membuka jasa titip.
Bisnis ini ternyata cukup menggiurkan. Keuntungan yang didapatkan memang kelihatannya kecil, hanya sekitar Rp. 15.000,- sampai Rp. 25.000,- per item barang. Tapi, jika jumlah titipan yang diterima dalam sebulan mencapai ratusan buah, Emak bisa menghitung sendiri berapa laba yang diperoleh. Supaya bisa meraih omzet yang wow, lakukan persiapan terlebih dulu saat akan membuka bisnis jastip ini.
1. Tentukan jenis barang dan target pasar yang jelas
Jika bisnis ‘palugada’ alias menjual segala macam barang melalui toko online masih mungkin dilakukan, sebaiknya jangan melakukannya untuk bisnis jasa titip, Mak. Sebagai dropshipper, tugas Emak hanya mengupload foto dari produsen, menawarkannya kepada pembeli, dan menerima pesanan. Semua cukup dilakukan di depan gadget.
Tapi, menjalankan bisnis online mengharuskan Emak untuk ke luar rumah, pergi ke mall atau pameran untuk membeli barang secara langsung. Kemudian, Emak harus membawanya pulang, mengepaknya satu persatu sesuai pesanan, kemudian pergi ke ekspedisi untuk mengirimkannya. Terbayang kan, Mak, betapa repotnya jika Emak menerima titipan segala jenis barang. Karena itu, hal pertama yang harus Emak pikirkan adalah menentukan jenis barang yang akan Emak tawarkan dan target pasar yang jelas. Barang yang biasanya sukses dibisniskan via jastip adalah barang bermerek, barang asli, dan barang dengan diskon besar.
2. Lakukan riset kecil-kecilan
Riset kecil-kecilan diperlukan untuk menentukan target pasar yang pas. Cobalah mengunjungi beberapa mall atau pusat perbelanjaan. Amati apa saja jenis barang yang kira-kira menarik untuk ditawarkan dan mudah didapatkan. Catat juga mall mana yang sering mengadakan event sale atau brand apa yang sering memberikan diskon besar. Dengan begitu, Emak tahu jenis barang apa yang paling baik untuk ditawarkan. Jangan sampai menawarkan jasa titip beli barang yang ternyata susah ditemukan di tempat Emak.
Emak juga harus mengenal sistem kerja mall, toko, atau outlet yang menjadi sasaran. Misalnya, jadwal masuknya produk baru, berapa banyak dan apa saja kategorinya, jadwal sale, dan lainnya. Pahami juga aturan yang mereka tetapkan, seperti apakah Emak diperbolehkan untuk memotret barang-barang yang dipajang atau tidak. Hal ini penting diketahui agar tidak tidak timbul masalah di kemudian hari.
3. Rajin berburu event potensial
Meskipun namanya jasa titip, tidak berarti Emak cukup duduk menunggu konsumen. Emak harus aktif mencari informasi dan mendatangi event-event menarik yang sesuai dengan target market yang sudah dipilih. Misalnya, rajin mendatangi mall yang sedang mengadakan sale besar-besaran, event pameran barang-barang langka dan unik yang jarang selenggarakan, dan lainnya.
Selain ketiga langkah di atas, praktikkan juga tips berbisnis online lainnya, seperti menetapkan target, rajin berpromosi dan melakukan branding.